Mungkin teman-teman sudah tahu Bukalapak yang sedang booming akhir-akhir ini. Marketplace yang satu ini sedang genjar-genjarnya pasang iklan di mana-mana untuk promosi.
![]() | ||
|
Saya bukan dari tetangga sebelah nya lagi, saya pyur berbagi pengalaman menggunakan Bukalapak sebagai pembeli bahkan penjual. Menemukan iklan Bukalapak kebetulan dari Detik.com karena saya salah satu pembaca setia Detik.
Saya berani membeli lewat Bukalapak karena nilainya kecil alias barang yang tidak mahal. Jadi seolah trial dulu, tapi astungkara ... semua lancar walau barang diterima setelah 2 mingguan.
Berawal dari situ saya berjualan di Bukalapak, kebetulan saya ada produk-produk rumah tangga di toko. Akhirnya saya mencobalah berjualan di Bukalapak. Tapi penjualan nihil sampai detik ini.
Saya mau berbagi bagi kalian baik penjual atau pembeli yang akan menggunakan saran Bukalapak, terutama bagi penjual kecil ya ...
Alasan-alasan kenapa sebagai pedagang kecil sebaiknya jangan berjualan di Bukalapak?
- Tidak adaa promosi gratis, seperti di tetangga sebelah ada promosi gratis tiap jam hahaha
- Walau saya sudah beli sistem push di Bukalapak juga barang dagangan masih ga laku, kenapa? karena banyak yang banting harga di Bukalapak, sudah keluar uang buat bayar push tapi modal ga balik juga haha
- Berbahaya sekali bagi penjual kecil, apa lagi jika untung ga seberapa cuma 10-20rb / transaksi, belum ongkos bensin ke kantor pos atau JNE atau Tiki pas mau kirim haha, kenapa? Bukalapak membuka bagi pembeli untuk komplain/ mengembalikan barang, kadang-kadang kan ada pembeli reseh, walau saya yakin hanya 1% sih yang 99% pembeli sungguh-sungguh dan baik, klo udah begini siap-siap aja rugi bagi penjual di Bukalapak karena Bukalapak akan ga mau tahu / membela penjual
- Hanya pedagang kelas besar / grosir yang sudah bekerja sama dengan Bukalapak saja yang bisa sukses di sana, cek saja sendiri dan coba aja pakai logika masing-masing hehe
- Bagi penjual kecil yang tidak selalu update stok, pembeli akan membeli ketika pembeli sudah transaksi barang kosong, ini kan bahaya. Apalagi jika pembeli tidak memiliki akun di Bukalapak, kemanakah Bukalapak mengembalikan uang? Hanya dengan komunikasi email dan itu pun harus menunggu paling cepat 2 hari baru dibalas, dan Bukalapak akan senang mengendapkan uang di rekening Bukalapak, karena bukan satu dua orang tapi berapa puluh juga orang yang belanja dengan Bukalapak dan bermasalah dengan transaksi.
- Kebanyakan di Bukalapak adalah pembeli-pembeli yang mencari diskon, makanya banyak yang tertipu di Bukalapak dengan harga miring, padahal mereka penipu, apa lagi hati-hati belanja elektronik murah, mereka akan menggunakan alasan barang sitaan bea cukai dan lain-lain sehingga barang orderan tidak sampai tapi kalian diancam dilaporkan ke yang berwajib. Ribet ya jadinya, baca ada banyak kejadian begini .. hati-hati saja berbelanja, iPhone 6 harga nya 9jutaan jadi kalau ada yang mau jual 4juta an nama nya bohong hahaha
Bagi kalian yang memang mempunyai modal besar, dan yakin bisa bersaing harga nya alias banting harga juga masih untung dan melakukan penjualan skala besar, dan siapkan uang sial ibaratnya. Silahkan saja berjualan di sana.
Tapi sekali lagi Bukalapak bukan tempatnya pedagang eceran/ kecil. Apalagi jika pembeli main komplain dan melakukan pengembalian barang, rugi kita sebagai penjual. Habis waktu, tenaga dan uang hahaha.
Memang bisnis kadang ada ruginya, tapi kan kita meminimalisir kerugian, dan ga mau kejadian begini terus-terusan. Masalahnya aturan Bukalapak seolah membela sekali si pembeli, kenapa karena Bukalapak akan senang mengendapkan uang lebih lama jika ada kendala dalam transaksi.
Di tetangga sebelah ada pilihan "barang return / no return".
Saya bukan mau menjelekan Bukalapak, saya hanya mau berbagi pengalaman buat pedagang kecil saja, saya pun masih kok jualan di Bukalapak.
2 comments:
ini pengalaman saya di bukapalak sebagai penjual mainan:
1. sistem push di bukalapak itu dulu ada dan gratis malah tiap ada penjualan 1 penjualan bonus 1 push tapi setelah 2016 cara seperti sudah di hapus. ( butuh duit ownernya hahah)
2. Ini yang paling terparah menurut saya. Akun saya di banned 90 hari ( nggak sekalian 1 tahun hehehe ) gara2 sepi penjualan. Dari bukalapak di bilang saya tidak aktif lah, nggak balas pesan dari pembeli lah... . Padahal saya selalu online buat cek ada pembelian dan selalu balas pesan2 dari pembeli yang tanya. Sistem bukalapak aja yg jelek kok penjual yang jadi tumbal . Untung nya saya nggak beli push nya kalo nggak bisa rugi besar!
3. Sistem kompalin yang tidak mendukung pada penjual. Saya beberapa kali kena kompalin dari pembeli cuma gara2 hal2 spele dan kadang nggak masuk akal. Seperti stiker mainan nya agak terkelupas, ban mobil mainan ada kotor sedikit, kaca mobil mainan terbuat dari plastik dan bukan kaca beneran. Nah dari sisi penjual udah rugi karena pembeli minta retur eh ditambah rugi lagi sama si bukalapak karena kita kena point negatif. Udah jatuh ketimpa tangga!
5. Bukalapak juga curang. Kalo kita berhasil transaksi dapat point 1% tapi kalo kita menolak pesanan pembeli (karena stock habis ) dapat point negatif 5%.
6. Intinya bukalapak udah nggak ramah seperti dulu kepada penjual apalagi yang reseller. Masih banyak kok toko online yang lebih baik dari bukalapak. Tokopedia, shopee, elevenia, dll .
Semoga berita ini bisa tersebar biar para penjual online pada tau
Thanks sudah mampir ke sini. Sorri mendengar cerita Agan.
Memang tampilan luar bagus blm tentu isi dlm nya juga bagus. Seperti saya bilang si Hijau jauh lbh baik dari segi pembeli nya juga.
Post a Comment