Hmmm...sudah jauh-jauh hari aku booking tiket untuk ke Lombok, akhirnya aku kembali lagi, menemui keindahan pantainya yang jernih, bersih, masyarakatnya yang polos.
Dan di Lombok saya bisa membeli makanan 1500rupiah untuk nasi campur, masih anget, sehat, cukup untuk porsi perut saya, bukan sekedar nasi campur, tapi bener-bener fresh from oven, dan enakk, yang belum pernah saya temui di Jakarta.
Akhirnya saya sampai juga di sini, aku biasa dapat penginapan di Mataram tempat biasa ketika aku ke Lombok. Tetapi kali ini beda, aku ke sini memutuskan untuk bekerja sebagai volunteer di yayasan sosial, berhenti dari kerjaanku yang sudah enak, hmmm...tak tahulah ko bisa sampai di Lombok ya. Tak banyak uang, hidup pas-pasan, untunglah aku mempunyai banyak teman yang support aku, di mana pun aku berada selalu bertemu orang baik. Ketemu anak-anak membuatku bahagia, mereka dari jalanan, anak seumuran 9tahun sudah mengenal free sex karena hidup di jalan, tak mudah mendidik mereka tetapi saya happy.
Di sini saya ketemu anak-anak jalanan, mereka bisa bernyanyi, melukis, dan terkadang menjengkelkan karena nakalnya ga ketulungan. Awalnya saya kagum, ada yang lari dari Jakarta ke Suurabaya, dan menggunakan kereta api eksektif, bisa mengelabuhi petugas tiket dengan mengumpet di toilet, wow....ada yang memohon minta balik ke jalanan karena ingin mempunyai banyak pacar, ada yang menangis karena ingin ketemu dengan sanak saudaranya, membuat terharu.
Entah apa yang menggangu pikiran, akhirnya saya memutuskan meninggalkan Lombok berlanjut ke pulau berikutnya. Sampai jumpa Lombok, dan anak-anak di panti, pasti saya akan kembali tengokin kalian.
Dan di Lombok saya bisa membeli makanan 1500rupiah untuk nasi campur, masih anget, sehat, cukup untuk porsi perut saya, bukan sekedar nasi campur, tapi bener-bener fresh from oven, dan enakk, yang belum pernah saya temui di Jakarta.
Akhirnya saya sampai juga di sini, aku biasa dapat penginapan di Mataram tempat biasa ketika aku ke Lombok. Tetapi kali ini beda, aku ke sini memutuskan untuk bekerja sebagai volunteer di yayasan sosial, berhenti dari kerjaanku yang sudah enak, hmmm...tak tahulah ko bisa sampai di Lombok ya. Tak banyak uang, hidup pas-pasan, untunglah aku mempunyai banyak teman yang support aku, di mana pun aku berada selalu bertemu orang baik. Ketemu anak-anak membuatku bahagia, mereka dari jalanan, anak seumuran 9tahun sudah mengenal free sex karena hidup di jalan, tak mudah mendidik mereka tetapi saya happy.
Di sini saya ketemu anak-anak jalanan, mereka bisa bernyanyi, melukis, dan terkadang menjengkelkan karena nakalnya ga ketulungan. Awalnya saya kagum, ada yang lari dari Jakarta ke Suurabaya, dan menggunakan kereta api eksektif, bisa mengelabuhi petugas tiket dengan mengumpet di toilet, wow....ada yang memohon minta balik ke jalanan karena ingin mempunyai banyak pacar, ada yang menangis karena ingin ketemu dengan sanak saudaranya, membuat terharu.
Entah apa yang menggangu pikiran, akhirnya saya memutuskan meninggalkan Lombok berlanjut ke pulau berikutnya. Sampai jumpa Lombok, dan anak-anak di panti, pasti saya akan kembali tengokin kalian.
No comments:
Post a Comment