Kematian Mirna di GI karena meneggak kopi di Cafe Olivier GI akhir-akhir ini jadi sorotan.
Hampir setiap hari berita tersebut diulang-ulang sampai detik ini karena sampai saat ini Polisi belum merumuskan siapa dalang yang jadi tersangka meracuni Mirna dengan Sianida?
Saya sebut Sianida agar keren sedikit dan kelihatan seperti nama orang, karena Si Anida inilah yang dianggap menyebabkan kematian Mirna.
Pembelajaran apa yang perlu diambil dari kejadian ini?
Polisi menduga dan terfokus ke salah satu saksi bernama Jessica Wongso, mengedepankan praduga tak bersalah ya. Hanya menurut Polisi saksi bernama Jessica Wongso ini dibilang unik, dan hanya keterangan dari Jessica lah yang dianggap berbeda dari saksi-saksi lain yang diperiksa.
Di sosmed, bahkan polisi mengisyaratkan bahwa Jessica Wongso inilah yang menyebabkan kematian Mirna. Saya berulang tetap mengedepankan praduga tak bersalah ya. Saya pikir Polisi dengan tanpa alasan mengisyaratkan ini. Saya saja yang orang awam, agak bosan mengikuti berita ini yang belum berujung titik terang. Tapi menurut pendapat awam saya kenapa curiga ini ditujukan ke Jessica Wongso, ini analisa ku
- Menghilangkan celana yang katanya robek ketika terjadi ketemuan dengan Mirna di Gran Indonesia (GI) --> apa ini memang kebetulan saja robek celana nya bertepatan dengan kasus ini ya .. entahlah! Terkadang tersangka berusaha menghilangkan barang bukti lho ..
- Kenapa Jessica Wongso tidak hadir di pemakanan Mirna yang notabene adalah teman nya? ada perasaan bersalahkah? --> entahlah!
- Ketika Ayahnya Mirna, menanyakan apa yang Jessica Wongso minum di Cafe Olivier GI, kenapa Jessica Wongso menjawab "minum air mineral", padahal jelas-jelas di bill Jessica Wongso dan teman nya Hani pesan Coctails --> entahlah kenapa berbohong
- Pengacara Jessica Wongso yang bikin pernyataan blunder dan berbeda jauh dari fakta
Polisi kesulitan menjadikan yang terduga sebagai tersangka kenapa? karena polisi harus mencari motif dan dalang serta barang bukti yang kuat salah satu nya celana Jessica WOngso ini yang diduga mempunyai bekas sisa sianida nya hahaha
Maaf .. jika saya salah, sekali lagi praduga tak bersalah. Tapi ya kalian tau sendiri yang terkena kasus dan si Jessica Wongso ini bukan orang miskin, coba orang miskin mati mendadak, mana polisi di Indonesia mau perduli walau diracun sekalipun hahaha *justsayingbecauseitisfact
Entahlah, saya hanya orang awam saja, bukan orang hukum pula hehe. Terkadang orang yang sudah tersangka agar menghindar jerat hukuman menghindar dan berbohong sedahsyat mungkin. Contoh Angelina Sondakh bahkan Angie tak malu membatah walau bukti-bukti otentik sudah di gelar depan mata hahaha.
Pembelajaran apa yang bisa didapat dari kasus ini?
Orang awam akan tau, gimana cara menghadapi polisi, apa lagi di Indonesia kalau elo ga punya duit ga usah berhubungan dengan polisi karena polisi di Indonesia tahu sendiri lah ..
Tidak ada kejahatan sempurna, pasti pelaku akan ditemukan soon or later
Kenapa misal Jessica Wongso benar meracuni Mirna yang notabene teman sendiri, sangat tidak mungkin bukan? secara mereka katanya teman dekat. Mengedepankan praduga tak bersalah. Saya hanya share pengalaman saya saja.
Seberapa baiknya kalian dengan teman, tidak ada teman sejati, yang ada musuh sejati. Saya sudah sebaik apa sama orang bernama Hernawati asli Jawa tapi lama di Bali. Herna ini terkenal pelittttttttttt nya amit2 jabang bayi ngelus perut saya. Tetapi saya ga perduli dia pelit atau gimana, lah gua anggap dia teman. Yang bilang pelit sih teman-teman saya yang lain satu kerjaan waktu ini hehe. Tidak pernah mau mengeluarkan sepeserpun untuk makan siang sendiri sekalipun dan selalu nimbrung numpang makan teman-teman nya hahaha. Tapi seribu satu orang seperti ini kok!
Sudah gua tolong, gua baiknya kaya apa, tetap aja gua ditusuk dia dari belakang. Sakitnya itu ga karuan digitu in ama orang yang dianggap teman akrab sendiri. Apa lagi maaf Hernawati ini ga cantik-cantik amat, justru seperti orang lugu, tidak punya pacar, pokoknya jauh dari laki-laki dia. Tapi dia normal ya bukan line hahaha karena mengamati kasus Mirna Sianida ini membuka luka lama saya ditusuk orang bernama Hernawati. Orang nya seperti orang lugu banget tapi dalamnya busuk! Tapi saya percaya karma kok! Saya sekarang jauh lebih bangkit dan kuat.
Saya tidak mau membuka luka lama, tapi saya hanya mau share saja, jadikan pembelajaran buat yang lain. Dalam keluarga saja bisa bunuh-bunuhan bisa cekcok apa lagi teman. Tapi saya sadar keluarga adalah no 1, teman no 2 sekarang.
Ga ada teman sejati di dunia ini, harus tetap berhati-hati berteman! Orang bisa dendam, iri dalam hati tapi tidak mau munculkan perasaan dan disimpan rapat-rapat hehe
Saya mempunyai beberapa teman juga begitu. Pendapatan saya maaf lumayan lebih tinggi dari teman saya, tapi hidup itu pilihan ya .. orang mau melangkah atau stuck itu urusan masing-masing. Karena saya beberapa berteman dengan teman-teman cewe banyak yang show off, iri, sampai klo saya punya hp baru muka teman gua langsung manyun karena dia ga bisa beli hp baru .. lucu kan? hahahaha
Istilahnya saya sudah makan asam garam pertemanan apa lagi yang berhubungan ama cewe-cewe, kecemburuan, dengki dan iri karena keberhasilan/ kesuksesan bisa menimbulkan iri yang mendalam tapi ditutup rapat-rapat. Misa teman dapat suami lebih kaya, teman lebih sukses dan lain-lain.
Saya mengalami nya bukan hanya satu dua kali dalam hal pertemanan. Saya ingat teman saya sakit saya belikan obat ke apotek dan belikan makanan juga. Ketika saya minta tolong hanya menge-poskan surat dikirim ke saya saja, saya harus menunggu 2 minggu lebih. Dan saya tunggu-tunggu kok surat ga datang-datang. Saya akhirnya mengirim pesan pada teman saya, dia dengan entengnya bilang "maaf blablabla", dengan sejumlah alasan. Padahal itu surat penting dan kantor pos hanya 200meter dari tempat nya teman saya itu. Dan selama 2 minggu itu dia juga tidak memberikan pesan bahwa surat tersebut belum di pos kan. Saya harus menunggu selama 2 minggu lebih lho ... Apa iya hanya dengan mengirimkan whatsapp "maaf saya sibuk tidka bisa ke kantor pos", yang notabene nya gratis tidak dilakukan teman saya ini. Saya kecewa wasting time selama 2 minggu lebih .. menunggu sesuatu yang saya kira sudah dipos ternyata masih dipegang ama dia suratnya.
Karena merantau saya pun butuh teman baru dari satu negara, ketika saya bertemu teman satu negara, kadang-kadang saya bertemu dan mengobrol kehidupan kita masing-masing. Masalah pasangan, liburan dan lain sebagainya biasa lah sebagai bahan obrolan. Tapi teman baru saya ini seolah kok cemburu dengan saya dan bisa saya tangkap dari beberapa omongan nya tidak konsisten serta dia merasa paling tua dan dialah yang merasa paling pintar hahaha. Dia bilang "oh klo pasangan sama-sama mandiri rumah tangga ga langgeng", memang dia notabene hanya Ibu RT yang menghabiskan waktu ke Gym setiap hari. Begitu dia menyindir saya ... padahal baru kenal saya hahaha
Intinya sebaik apapun kita sama teman, berhati-hati. Klo mau berbuat baik mending dengan saudara sendiri saja, sejelek-jelek nya saudara masih sedarah hahahaha ga tega-an!
Istilahnya saya sudah makan asam garam pertemanan apa lagi yang berhubungan ama cewe-cewe, kecemburuan, dengki dan iri karena keberhasilan/ kesuksesan bisa menimbulkan iri yang mendalam tapi ditutup rapat-rapat. Misa teman dapat suami lebih kaya, teman lebih sukses dan lain-lain.
Saya mengalami nya bukan hanya satu dua kali dalam hal pertemanan. Saya ingat teman saya sakit saya belikan obat ke apotek dan belikan makanan juga. Ketika saya minta tolong hanya menge-poskan surat dikirim ke saya saja, saya harus menunggu 2 minggu lebih. Dan saya tunggu-tunggu kok surat ga datang-datang. Saya akhirnya mengirim pesan pada teman saya, dia dengan entengnya bilang "maaf blablabla", dengan sejumlah alasan. Padahal itu surat penting dan kantor pos hanya 200meter dari tempat nya teman saya itu. Dan selama 2 minggu itu dia juga tidak memberikan pesan bahwa surat tersebut belum di pos kan. Saya harus menunggu selama 2 minggu lebih lho ... Apa iya hanya dengan mengirimkan whatsapp "maaf saya sibuk tidka bisa ke kantor pos", yang notabene nya gratis tidak dilakukan teman saya ini. Saya kecewa wasting time selama 2 minggu lebih .. menunggu sesuatu yang saya kira sudah dipos ternyata masih dipegang ama dia suratnya.
Karena merantau saya pun butuh teman baru dari satu negara, ketika saya bertemu teman satu negara, kadang-kadang saya bertemu dan mengobrol kehidupan kita masing-masing. Masalah pasangan, liburan dan lain sebagainya biasa lah sebagai bahan obrolan. Tapi teman baru saya ini seolah kok cemburu dengan saya dan bisa saya tangkap dari beberapa omongan nya tidak konsisten serta dia merasa paling tua dan dialah yang merasa paling pintar hahaha. Dia bilang "oh klo pasangan sama-sama mandiri rumah tangga ga langgeng", memang dia notabene hanya Ibu RT yang menghabiskan waktu ke Gym setiap hari. Begitu dia menyindir saya ... padahal baru kenal saya hahaha
Intinya sebaik apapun kita sama teman, berhati-hati. Klo mau berbuat baik mending dengan saudara sendiri saja, sejelek-jelek nya saudara masih sedarah hahahaha ga tega-an!
Jadi, pembelajaran dari kasus ini berhati-hatilah berteman sama siapa saja, saudara tetap no 1. Tapi sebaik-baiknya kita sama saudara atau teman tetap hati-hati, karena pengalaman sebaik-baiknya kita sama saudara atau teman, jangan harap klo kita butuh juga mereka dengan sigap akan membantu.
Apa lagi hidup di perantauan luar negeri, banyak sekali cewe-cewe yang mendadak kaya karena dapat bule, dan aduhhh show off nya ga ketulungan. Rasa cemburu dan iri sering terjadi karena persaingan, keren-keren an merek Hp, atau lebih kaya / miskin ini sudah biasa di kalangan cewe-cewe hahaha
Yang bisa menolong kita adalah diri sendiri, itu saja intinya. Boleh baik tapi jangan terlalu baik hahaha
Saya selalu belajar tiap hari belajar tiada henti, dari pengalaman orang, dari TV, dari lingkungan. Saya selalu berdoa semua dijauhkan dari hal-hal buruk, kedengkian dan lain sebagainya.
Yang bisa menolong kita adalah diri sendiri, itu saja intinya. Boleh baik tapi jangan terlalu baik hahaha
Saya selalu belajar tiap hari belajar tiada henti, dari pengalaman orang, dari TV, dari lingkungan. Saya selalu berdoa semua dijauhkan dari hal-hal buruk, kedengkian dan lain sebagainya.
Dalamnya laut bisa diukur dalamnya hati seseorang siapa yang tau? kira-kira pepatah nya demikian.
Pesan saya, hati-hati berteman.
No comments:
Post a Comment